Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2018
Gambar
 Seni yang paling mulia adalah membuat orang lain bahagia -Greatest Showman- Begitu banyak makna yang terdapat dalam sebuah film "Greatest Showman"  terutama untuk saya sendiri. Film tersebut memberikan banyak makna tentang kehidupan, dari cinta sepasang kekasih dengan mimpi-mimpinya yang akan mereka wujudkan bersama, sampai dengan cinta orang tua terhadap anak-anaknya. Dari film tersebut, saya sangat terinspirasi untuk bercerita sedikit tentang kehidupan saya. bahwa bahagia itu sederhana, bukan hanya dari hal-hal yang besar saja yang dapat membuat kita bahagia tetapi semua dimulai dari hal-hal yang kecil. Saya akan bercerita sedikit tentang kehidupan saya, Nama saya Rizki Ananda Irawan, saya terlahir dari keluarga yang hangat disebuah desa kecil. Saya memiliki tiga saudara kandung, yaitu satu orang kakak dan dua orang abang. Saya memiliki seorang Ibu yang sangat hangat dan selalu mengajarkan saya tentang kebaikan. Ibu sering mengungkapkan "Hal yang penting ...
Hai IBU Ibu Apa kabar mu hari ini? Sudah kah engkau makan ? Aktivitas apa saja yang akan engkau lakukan hari ini ? Apakah engkau merindukan ku? Begitu banyak pertanyaan yang ada di benak ku setiap pagi membangunkanku Ibu Aku merindukan mu Beda kota dengan mu membuat ku paham akan kehidupan Begitu banyak hal yang tidak ku ketahui tentang kehidupan  Sesekali ingin ku berlari langsung untuk memelukmu Ibu Sabarlah menunggu keberhasilah anak mu ini Aku sedang melalui proses untuk membahagiakanmu Aku berjanji akan membuat mu tersenyum manis Aku sangat menyayangimu Ibu By: Rizki Ananda Irawan

Self-Efficacy

Gambar
  Self-efficacy Menurut Bandura (Dalam Schultz & Schultz, 2005), self-efficacy merupakan keyakinan kita tentang bagaimana kita b isa memfungsikan diri kita dalam menghadapi sebuah situasi.  Kita dapat pula melihat bagaimana seseorang meletakkan self-efficacy untuk dirinya sendiri. Dalam menghadapi setiap ritangan dan permasalahan dalam hidupnya, orang dengan low self efficacy ini akan cepat putus asa dan percaya bahwa setiap usaha yang dilakukan adalah sia-sia. Low self efficacy dapat merusak motivasi, mengganggu kemampuan kognitif, memiliki aspirasi yang rendah dan juga dapat berpengaruh negatif terhadap kesehatan fisiknya. Sedangkan orang dengan high self efficacy percaya bahwa mereka dapat menangani setiap masalah dalam hidupnya karena orang dengan high self efficacy percaya bahwa dirinya memiliki kemampuan dan merasa mampu berusaha untuk mengatur setiap kejadian dalam hidupnya. High self efficacy dapat mengurangi rasa takut akan kegagalan, mening...

Power Point Attachment

Attachment by Rizki Ananda Irawan on Scribd